Pendidikan menjadi pondasi utama dalam pembentukan karakter bangsa. Aku masih meyakini, berbagai masalah yang sedang dihadapi bangsa ini akan selesai jika masalah pendidikan sudah ditangani dengan serius oleh pemerintah. Kasus korupsi yang panas belakangan ini juga akibat dari kurangnya moral para pejabat atau pemegang kekuasaan negeri ini. Oleh karena itu, Pemerintah harus memperhatikan permasalahan pendidikan ini dengan serius.
Permasalahan pendidikan yang sering mengemuka adalah kualitas dan pemerataan pendidikan. Hari ini, aku berkesempatan untuk mengunjungi sebuah SMP di kecamatan batulanteh, Kabupaten Sumbawa di mana jumlah siswanya hanya 75 orang. Tak disangka, kunjunganku kali ini juga bertepatan dengan adanya kunjungan dari salah satu anggota DPRD Kabupaten Sumbawa.
Awalnya aku mengira anggota dewan ini akan melakukan kunjungan kerja untuk meninjau kondisi pendidikan yang ada. Ternyata, beliau bermaksud menitipkan salah seorang keluarganya yang baru lulus sarjana guru Fisika untuk menjadi guru di sekolah tersebut. Kebetulan ayahku adalah kepala sekolah di SMP tersebut.
Dalam perjalanan pulang kemudian aku diceritakan kondisi pendidikan di Sumbawa. Ternyata, bukan kali ini saja sarjana guru datang untuk mencari tempat mengajar. Dan bukan hanya di sekolah ini saja. Hampir semua sekolah di Kabupaten Sumbawa sudah kelebihan tenaga guru. Sehingga para lulusan guru pun kebanyakan beralih ke bidang pekerjaan lainnya. Ada yang menjadi pegawai di Bank. Ada pula yang kemudian menjadi pegawai di perusahaan swasta lainnya.
Saat ini aku belum memiliki kesempatan untuk meneliti sejauh apa kualitas guru yang ada di Sumbawa. Setahuku, tingkat pengetahuan Sumber Daya Manusia di Sumbawa sangat kecil. Minim sekali masyarakat sumbawa yang melanjutkan sekolah hingga ke jenjang yang lebih tinggi. Jika tolok ukurnya tingkat perekonomian, maka sangat sedikit juga masyarakat Sumbawa yang memiliki perekonomian menengah ke atas. Sebagian besar pengusaha dan orang kaya yang ada di Sumbawa adalah pendatang.
Tak pernah menyangka di tengah kondisi masyarakat Sumbawa yang jauh dari sebutan maju ternyata malah tenaga Guru berlebih. Jika secara kuantitas tenaga sudah berlebih, berarti kini aku mempertanyakan kualitas guru dan sarana yang ada di Sumbawa. Entahlah, yang jelas, saat ini aku belum bisa menyebut bahwa kondisi pendidikan di Sumbawa sudah lebih baik. Bahkan masih sangat jauh sekali dari kualitas pendidikan di Jawa. Bersyukur aku pernah mengeyam pendidikan tinggi di Jawa. Suatu saat, aku ingin membangun daerahku lebih maju. Suatu saat. Insya Allah aku akan pulang saat kapasitasku sudah cukup mampu untuk memberikan kontribusi besar untuk Sumbawa. Bismillah.
purenatural said:
sarjananya lulusan daerah situ juga atau luar jawa ? mungkin bukan hanya kualitas tapi keinginan untuk memperluas lingkungan kerja diluar juga bs dicari tau, mereka yang merasa nyaman saja di daerah situ ato memang diluar sumbawa mereka lebih sulit untuk bertahan
agak beda juga sih dengan beberapa cerita bahwa di luar jawa itu minim pendidik, tapi ini malah berlebih
irwanrizadi said:
sarjananya sebagian besar lulusan kampus di mataram,,agak nangkap sih pernyataan “mungkin bukan hanya kualitas tapi keinginan untuk memperluas lingkungan kerja diluar juga bs dicari tau, mereka yang merasa nyaman saja di daerah situ ato memang diluar sumbawa mereka lebih sulit untuk bertahan”..hehe^^
tapi emang di sini kalo tenaga guru akan sulit mendapat pekerjaan,,bahkan untuk sekadar magang.. Apalagi setelah ada kebijakan sertifikasi guru, dimana guru diwajibkan mengajar 24 jam seminggu, padahal tempat mengajar sedikit dan jumlah siswa yang minim.. Sekolah sudah gratis aja kemauan warga untuk sekolah masih minim..
purenatural said:
poinnya baru dapet, kemauan warga untuk sekolah yang minim berarti, makanya siswa dan sekolah nya jumlah nya sedikit,
profesi guru diperluas, bukan sebatas mengajar secara kelas formal, sehingga cara kerja mereka lebih memotivasi betapa pentingnya pendidikan, atau sekolah nya dibuat konsep sekolah alam, dengan kondisi alam daerah sumbawa yang saya pikir masih cukup natural mungkin konsep sekolah alam lebih membuat mereka lebih nyaman , karena sistem belajar mereka seperti hal nya bermain di alam luar,
hehe…butuh link cari dana dan butuh calon – calon pengajar yang lebih kreatif dalam memanfaatkan lingkungan alam